
Gambar 1. Guru-guru di SMK Mahadhika 3 melaksanakan Hari Guru Nasional 2025 membuka acara dengan upacara pembukaan sebagai petugas upacara.
Jakarta Timur – Pada Selasa (25/11/2025), SMK Mahadhika 3 Jakarta Timur merayakan Hari Guru Nasional 2025 dengan acara tahunan yang diselenggarakan oleh siswa. Acara ini disponsori oleh Telkomsel, bekerja sama dalam mendukung perayaan Hari Guru Nasional ke-80. Perayaan berlangsung di halaman sekolah dari pagi hingga sore hari. Tema peringatan tahun ini adalah “Guru Hebat, Indonesia Kuat,” sebuah inisiatif Kemendikdasmen untuk menghormati semua guru di Indonesia atas kontribusinya dalam meningkatkan standar pendidikan nasional.
Acara diawali dengan upacara bendera, dimana para guru bertindak sebagai petugas upacara. Pemimpin upacara, Bapak Andri, M.Pd., memimpin jalannya upacara, sementara guru-guru lain menangani pengibaran bendera, pembacaan undang-undang, dan kegiatan upacara lainnya. Dalam sambutannya, Bapak Abdul Rochim, S.Ag., M.M menyampaikan apresiasi dan menyatakan, “Bapak ibu guru bertanggung jawab atas peranannya sebagai guru, orang tua, dan pendidik menjadi satu keikhlasan kami untuk mewujudkan 20 tahun yang akan datang, membawa siswa menjadi pelopor pemimpin untuk Indonesia yang kita cintai.” Upacara berlangsung lancar dengan semua guru menjalankan perannya.

Gambar 2. Segmentasi murid berbaris bergilir bersalaman dan memberikan bunga kepada guru sebagai pengungkapan rasa terima kasih.
Setelah upacara usai, para siswa mempersiapkan kejutan sementara para guru berganti pakaian menjadi seragam sekolah yang telah diatur sehari sebelumnya. Dua siswa kelas 11, Sidiq dan Nerro, membuat kejadian untuk mengalihkan perhatian guru dari kejutan utama. Kejutan berlangsung meriah akan adanya murid melambaikan Lalu dilanjutkan dengan pertunjukkan dari siswi-siswi ekstrakulikuler tari tradisional menampilkan tarian dan juga flashmob dari murid OSIS untuk guru. Di segmen ini para guru berpakaian seperti anak SMA dan para murid OSIS menjadi petugas acaranya yang dibantu oleh murid lainnya.
Setelah itu, di lanjutkan segmen pertunjukkan drama yang bertema guru menceritakan tentang guru yang menjadi pedoman untuk murid. Drama ini dimainkan oleh murid kelas 11, Wisnu, Sultan, Jane, Chintya, Aisyah, Jane, Dhea berperan sebagai murid dan juga dari kelas 12, Rahmat yang memperani sebagai guru. Dia memakai seragam batik guru sampai acara usai. Setelah semua bergembira, acara dilanjutkan dengan para guru menduduki kursi yang disediakan di tengah lapangan dan siswa berbaris untuk bersalaman dan menyerahkan bunga sebagai wujud terima kasih untuk mereka.

Gambar 3. Segmentasi performa drama oleh murid SMK Mahadhika 3 dengan Rahmat berperan sebagai karakter “Bapak Guru Doni”.
Perayaan berlanjut dengan lomba antara guru dan siswa dalam tiga kategori: ‘Estafet Sarung,’ ‘Makan Biskuit,’ dan ‘Muka Jelek.’ Setiap perlombaan memberikan hadiah kepada pemenang, memperkuat rasa kebersamaan dan persaingan yang sehat.

Gambar 4. Segmentasi meriah antar guru dan murid berbaris menyamping mengikuti lomba ‘Makan Biskuit’.
Setelah itu dilanjutkan oleh pembagian sertifikat dari nominasi kategori guru yang disesuaikan oleh voting dari murid. Dari voting ini ada 3 guru yang mendapatkan sertifikat tesebut, yaitu Bapak Sardion Saragih, BA., sebagai guru ter-inspiratif, Bapak Tatan Sukmana sebagai karyawan terfavorit, dan Bapak Guntur Adinegoro S. Pd., sebagai guru ter-”Gen Z”. Tidak hanya tiga guru ini, namun semua guru mendapatkan hadiah dari siswa dan siswi SMK Mahadhika 3 atas simbol terima kasih mereka untuknya.

Gambar 5. Penyerahan hadiah pemenang lomba dan perwakilan kelas guru dari murid menjadi pengingat imbalan para guru.
Di penghujung acara, perayaan ditutup dengan pembacaan surat terima kasih oleh dua siswa, Nadin dari kelas 12 dan Delila dari kelas 10, kepada para guru yang telah mendukung dan membimbing pendidikan mereka dari sekian tahunnya.
“Dengan Hormat, Kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan usaha Bapak/Ibu dalam mengajar kami. Kami sangat menghargai kesabaran dan perhatian yang diberikan selama proses belajar,” ujar Nadin dan Delila bersama-sama.
Artikel By Rizki Dilla Saputra
